Menu

kaa ke 60 diadakan di bandung pada tanggal 19-24 april 2015

Konferensi Tingkat Tinggi Asia–Afrika (disingkat KTT Asia Afrika atau KAA; kadang juga disebut Konferensi Bandung) adalah sebuah konferensi antara negara-negara Asia dan Afrika, yang kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan. KAA diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar (dahulu Burma), Sri Lanka (dahulu Ceylon), India dan Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Sunario. Pertemuan ini berlangsung antara 18 April-24 April 1955, di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia dengan tujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya.

Konferensi Asia-Afrika yang ke 60 ini akan diselenggarakan di Indonesia . Agenda pertama KAA akan dilaksanakan di Jakarta pada 22-23 April. Kemudian, pada 24 April, seluruh perwakilan negara akan menuju ke Bandung untuk melakukan prosesi napak tilas sebagai puncak peringatan KAA.

Acara puncak peringatan yang berlokasi di Bandung, tepatnya di Gedung Merdeka yang sekarang disebut sebagai Gedung Asia Afrika. Gedung tersebut adalah lokasi dimana Konferensi Asia Afrika dulu dilaksanakan pada 1955.Selain itu, ada beberapa acara besar lainnya yang akan digelar di Bandung seperti Asia Afrika Carnival dan Asia Afrika Forum Bisnis.

Ridwan Kamil selaku Walikota Bandung berencana akan memberlakukan hari libur pada 24 April 2015 sehingga warga Bandung dapat bergabung dalam perayaan tersebut. Ia mengatakan bahwa tidak kurang dari 15 acara tingkat nasional akan disusun menuju peringatan puncak di Bandung.Selain itu, pada acara itu akan digelar konferensi HAM dan teknologi.Pihaknya juga akan mengundang CEO bisnis dunia.

"Akan ada parade lebih dari 100 negara peserta yang tampil dengan kostum nasional disertai musik masing-masing negara, mereka akan menampilkan budaya sendiri. Peringatakan Konferensi Asia Afrika tahun ini diwarnai banyak musik dan warna, pasti akan sangat berkesan," tambah Ridwan Kamil.

Sementara itu, anggaran untuk peringatan ke-60 Konferensi Asia-Afrika (KAA) disebut sudah mulai cair. Adapun anggaran yang bersumber dari APBN-P tersebut berada di bawah Rp200 miliar.

Untuk menambah pengetahuan, ini nih sejarah singkat Konferensi Asia-Afrika:
  • 23 Agustus 1953 – Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo (Indonesia) di DPR Sementara mengusulkan perlunya kerjasama antara negara-negara di Asia dan Afrika di perdamaian dunia.
  • 25 April – 2 Mei 1954 – Pengadilan Berlangsung Colombo di Sri Lanka. Hadir pada pertemuan para pemimpin India, Pakistan, Burma (sekarang Myanmar), dan Indonesia. Dalam konferensi ini Indonesia mengusulkan perlunya setiap
  • Konferensi Asia Afrika.
  • 28-29 Desember 1954 – Untuk menyelesaikan ide masalah Percobaan Asia-Afrika, yang diselenggarakan Pengadilan Bogor. Dalam uji coba ini dirumuskan secara lebih rinci tentang tujuan persidangan, serta siapa yang akan diundang.
  • 18-24 April 1955 – Konferensi Asia Afrika berlangsung di Gedung Merdeka, Bandung. Sidang ini diresmikan oleh Presiden Soekarno dan dipimpin oleh Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo. Hasil uji coba ini dalam bentuk perjanjian yang dikenal sebagai Prinsip Sepuluh Bandung
Meskipun kini sebagian besar negara peserta Konferensi Asia Afrika sudah merdeka dari jajahan kolonialisme, namun masih banyak yang belum terlepas dari kemiskinan, inilah alasan diadakannya kembali KAA di Jakarta dan Bandung pada April 2015 mendatang. Konferensi ini masih sangat relevan untuk dilaksanakan. Kalau dulu tujuan KAA pertama seluruh negara berkumpul untuk merdeka, sekarang semua juga bekerja sama untuk mengupayakan memerdekakan negara Asia- Afrika dari kemiskinan. Salah satu agenda utama KAA di Indonesia, yang akan dihadiri oleh 109 pemimpin negara adalah mengenai kemajuan ekonomi.

Tema yang akan diusung dalam Peringatan ke-60 tahun Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika ini adalah "Penguatan Kerjasama Negara Selatan-Selatan", yang diharapkan dapat memberikan hasil konkret dan kontribusi nyata untuk kesejahteraan negara di Asia Afrika dan juga akan merevitalisasi kemitraan strategis lainnya. Seperti diketahui, 75 persen penduduk dunia ada di Asia-Afrika. GDP di Asia-Afrika juga mencapai US$21 triliun. Sebanyak satu miliar warganya berasal dari kelas menengah, berarti ada peluang pasar yang besar. Selain masalah ekonomi, KAA juga akan mengangkat sejumlah topik, seperti solidaritas dalam politik, pembangunan, dan hubungan sosial budaya antar-negara Asia dan Afrika.

Monumen Dasasila Bandung yang berada di Simpang Lima dipindahkan ke samping Gedung Merdeka Minggu (29/3/2015). Menurut Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung, Arief Prasetya. "Kenapa dipindah, karena supaya satu kompleks dengan Gedung Merdeka, tempat bersejarah digelarnya KAA (Konferensi Asia Afrika,red). Nanti akan dipercantik lagi," ungkapnya.

Sementara itu, Presiden Indonesia, Joko Widodo, menyatakan bahwa ini adalah momen yang sempurna bagi dunia untuk mengingat bahwa Indonesia telah memainkan sejarah penting dalam sejarah dunia. Ia berharap bahwa peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika dapat menghidupkan hal itu dan meminta agar semua pihak bisa mempersiapkan Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 dengan baik.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengecek persiapan penyelenggaran Konferensi Asia Afrika (KAA).Usai memastikan persiapan acara internasional ini pun, Wapres JK optimis persiapan KAA sudah mencapai 98 persen. "Kalau di sana (Bandung) 95 persen, pasti di sini 98 persen lah di Jakarta kan sangat berpengalaman, jangan lupa," jelas Kalla di JCC, Jakarta, Sabtu (18/4).

Dalam Keamanan, sebanyak 2.220 personel gabungan diturunkan menjaga Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, untuk pengamanan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta dan Bandung.

"Pengamanan di sekitar bandara akan dibagi dalam tiga ring," ujar Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes CH Patopoi di Tangerang, Sabtu (18/4).

Ring pertama meliputi apron, landasan pacu, dan jalan perimeter yang akan dijaga oleh personel Paskhas TNI. Ring kedua dan tiga meliputi terminal serta rute yang akan dilalui tamu undangan dengan personel yang menjaga yakni kepolisian, kodim dan petugas Avsec.

Khusus untuk ruanga VIP di terminal 1 yang menjadi tempat kedatangan para tamu kepala negara dan delegasi, akan dijaga oleh Paspampres.

Dengan persiapan yang mendekati sempurna itu. diharapkan KAA tahun ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan. Indonesia patut berbangga dengan terpilihnya, sebagai tuan rumah KAA yang ke 60 tahun ini. Selain tempat diadakan konferensi, Indonesia juga dapat mempromosikan budayanya yang amat kaya, ke dunia Internasional.

sumber:
photo : www.tourismvaganza.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_Asia%E2%80%93Afrika
http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-fungsi-dan-tujuan-konferensi-asia-afrika-kaa/
http://kbriseoul.kr/kbriseoul/index.php/id/2013-01-21-22-49-05/berita-terkini/394-konferensi-asia-afrika-di-indonesia-2015
http://indonesia.travel/id/event/detail/1042/bandung-dan-jakarta-tuan-rumah-peringatan-60-tahun-kaa
http://news.detik.com/bandung/read/2015/03/29/185215/2872902/486/monumen-dasasila-bandung-dipindahkan-ke-dekat-gedung-merdeka
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/04/18/nmzkon-jk-menolak-diberi-kursi-berbeda-di-kaa-ini-alasannya



1 comments:

  1. Artikel yg menarik....salam kenal dari orang bandung. Senang bisa blogwalking kesini
    Salam,
    Butik Komputer

    ReplyDelete

 
Top