Menu

    AFTA, sejatinya merupakan kesepakatan diantara negara-negara ASEAN untuk membentuk kawasan bebas perdagangan. Tujuan utamanya untuk meningkatkan daya saing ekonomi dan bisnis ASEAN di kancah dunia. Harapannya, jika AFTA sukses, negara-negara ASEAN bisa menjadi basis produksi dunia, seperti Cina.
    AFTA lahir pada pertemuan tingkat Kepala Negara ASEAN (ASEAN Summit) ke-4 di Singapura pada tahun 1992, para kepala negara mengumumkan pembentukan  AFTA  dalam jangka waktu 15 tahun.
    Perkembangan terakhir terkait dengan AFTA adalah adanya kesepakatan untuk menghapuskan semua bea masuk impor barang bagi Brunai Darussalam pada tahun 2010, Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapura dan Thailand, dan bagi Cambodia, Laos, Myanmar dan Vietnam pada tahun 2015. Dengan adanya kebijakan-kebijakan terkait AFTA, tentu akan menyusul tantangan serta peluang yang akan dihadapi negara Indonesia, khususnya di sisi bisnis dan ekonomi.
    Pertanyaannya, siapkah Indonesia menghadapi AFTA yang akan dilaksanakan pada Desember 2015 ini. Dengan indeks kompetensi yang dikeluarkan oleh World Economic Forum pada 2013, Indonesia menempati urutan ke-50, rendah dari Singapura, Malaysia (ke-20), dan Thailand (ke-30).
Untuk mengejar ketertinggalan tersebut para pengusaha di Indonesia harus menyiapkan diri untuk menghadapi persaingan di tahun 2015, dengan memperhatikan hal berikut ini :
1. Kesiapan
Desember 2015 akan di jelang, pilihan yang ada untuk para pengusaha adalah  siap menghadapi atau tersisih dengan kompetisi yang ada. Kesiapan juga berbicara mengenai evaluasi-evaluasi terhadap kemampuan bisnis dan infrastruktur di dalamnya menghadapi persaingan dengan kompetitor.
2. Kecepatan
Pengusaha harus semakin cepat belajar. Cepat dalam beradaptasi dengan perkembangan zaman. Sigap dalam mengambil keputusan-keputusan strategis dalam bisnis. Cepat dalam menganalisa peluang-peluang yang ada dan mengambil celah di antara kompetitor.
Jangan  terlalu cepat bersantai dan tenang-tenang karena itu akan membuat Anda ketinggalan di banding pesaing Anda, apalagi pesaing sekarang juga  bertambah dari negara-negara lain.
3. Kapasitas
Jika selama ini Anda hanya melayani kebutuhan-kebutuhan atau order-order kecil, maka  Anda harus mempersiapkan diri dan bisnis untuk pasar yang lebih besar. Persiapkan sistem yang terstruktur dalam bisnis untuk bisa mengakomodir peluang-peluang besar yang muncul. Buat standarisasi produk yang memungkinkan Anda memproduksi produk dalam jumlah besar.
4. Kompetensi
Pengusaha di tahun 2015 harus siap untuk bernegosiasi ke calon pelanggan yang memiliki bahasa yang berbeda. Optimalkan kemampuan bahasa inggris Anda. Buatlah website, brosur, company profile atau kartu nama yang menggunakan bahasa Inggris, sehingga produk Anda juga bisa dikenal oleh negara lain, bahkan bisa memperluas jaringan pelanggan Anda.Tenaga penjual dan costumer service di  bisnis Anda juga harus melatih kemampuan bahasa mereka.
5. Kolaborasi
Perdagangan bebas di 2015 adalah tantangan kita bersama, oleh karena itu semua pihak harus berjuang bersama untuk melawan hegemoni produk-produk lintas negara yang akan memonopoli kita. Jalinlah kerjasama dengan banyak pihak. Ikuti komunitas dan perbesar sinergi, sadarkan semua orang akan hal ini sehingga semuanya bisa ikut bahu-membahu menghadapi persaingan ini.
6. Komitmen
    Kunci dari semua hal di atas adalah adanya komitmen untuk terus mengevaluasi diri. Komitmen untuk terus meningkatkan kualitas produk dan SDM di dalamnya. Komitmen untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi, penerapan e-commerce.
Manfaat dan Tantangan AFTA Bagi Indonesia :
Manfaat:
•    Peluang pasar yang semakin besar dan luas bagi produk Indonesia, dengan penduduk sebesar ± 500 juta dan tingkat pendapatan masyarakat yang beragam;
•    Biaya produksi yang semakin rendah dan pasti bagi pengusaha/produsen Indonesia yang sebelumnya membutuhkan barang modal dan bahan baku/penolong dari negara anggota ASEAN lainnya dan termasuk biaya pemasaran;
•    Pilihan konsumen atas jenis/ragam produk yang tersedia di pasar domestik semakin banyak dengan tingkat harga dan mutu tertentu;
•    Kerjasama dalam menjalankan bisnis semakin terbuka dengan beraliansi dengan pelaku bisnis di negara anggota ASEAN lainnya.
Tantangan:
•    Pengusaha/produsen Indonesia dituntut terus menerus dapat meningkatkan kemampuan dalam menjalankan bisnis secara profesional guna dapat memenangkan kompetisi dari produk yang berasal dari negara anggota ASEAN lainnya baik dalam memanfaatkan peluang pasar domestik maupun pasar negara anggota ASEAN lainnya.
    Dengan segala ketertinggalan tersebut, Indonesia memiliki keuntungan Indonesia demografi, geografi, dan lainnya dan banyak sekali komiditi yang bisa diandalkan dan dipersiapkan untuk bersaing dalam AFTA. Bonus demografi adalah arti struktur penduduk Indonesia dari sisi usia adalah Piramida Penduduk Muda, Hal ini menunjukkan usia penduduk muda lebih banyak dari pada penduduk dewasa, jumlah penduduk bertambah dengan cepat.
Go Indonesia, for AFTA 2015 !


Sumber :
Credit Picture : www.geeksugar.com
http://manadopostonline.com/read/2014/09/02/AFTA-2015-Perdagangan-Bebas-dan-Kesiapan-SDM-Indonesia/5408
http://shiftindonesia.com/masyarakat-ekonomi-asean-mea-dan-afta-2015-berkah-atau-bencana/
http://portalpengusaha.com/bisnis/siapkan-6-hal-ini-untuk-menghadapi-pasar-bebas-asean-2015
http://manadopostonline.com/read/2014/09/02/AFTA-2015-Perdagangan-Bebas-dan-Kesiapan-SDM-Indonesia/5408
http://asmarhy.blogspot.com/2014/04/pengertian-afta.html


0 comments:

Post a Comment

 
Top