Proyek ini dibuatnya setelah perusahaan start-up tech nya ditolak oleh investor. Dari situ Jiang memutuskan untuk menghadapi rasa takutnya terhadap penolakan. Cerita dari proyek itu dia tulis dalam buku dengan judul Rejection Proof (Jamu Anti Penolakan :D). Dalam buku ini sebagian berisi bagaimana cara membantu diri sendiri (self-help) dan sebagian berupa motivasi/otobiografi, yang sedang dirilis minggu ini. Di videonya di youtube selalu diberi judul Rejection Therapy (Terapi Penolakan).
Pada tahun 2012 pada hari ketiga proyeknya, Jiang bertanya kepada seorang manajer Krispy Kreme di Austin, Texas, yang bernama Jackie Braun, untuk membuatkannya lima donat yang saling terkait seperti simbol Olimpiade. Yang mengejutkan, disini dia tidak mendapatkan penolakan, malah sang manajer menganggap itu sebuah tantangan buat dia. Tidak ada penolakan sama sekali. Dan karena sudah direkam, ia share videonya di youtube dan terus menyebar di Reddit.
Tak lama berselang, Jiang dan Braun diundang pada acara talk show dan sejak saat itu Jiang banyak diminta untuk menjadi pembicara di acara-acara di seluruh AS. Jiang bahkan banyak dapat tawaran pekerjaan seiring dengan terus berjalannya proyek tersebut dan ketenarannya yang terus meningkat.
Tapi menurut dia itu bukan tujuan dari proyek ini. "Aku benar-benar hanya orang yang mencoba untuk mengatasi ketakutan saya sendiri," jelas Jiang. Proyek ini dimulai untuk membantu "memperbaiki masalah sendiri, dan sekarang aku membantu orang lain memperbaiki mereka," katanya. "Ketakutan akan penolakan benar-benar membuat orang jadi mundur. Saya mencoba untuk melawan mitos tentang penolakan."
Jiang, seorang anak kecil yang bermimpi menjadi Bill Gates, telah dilihat 7 juta kali di YouTube, telah menemukan mimpi kewirausahaan dalam peran yang berbeda untuk saat ini. "Tujuan saya adalah untuk mengubah penolakan menjadi peluang". Dulu dia selalu berpikir untuk selalu menghindari penolakan, tetapi menurutnya jika kita bisa menerimanya, kita bisa mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih baik, dan tidak lagi melihatnya sebagai rintangan.
0 comments:
Post a Comment